Yeeeayyy belum lama ini gue baru nyelesain baca novel Harry
Potter and The Deathly Hallows (lagi)!!! Terakhir gue baca novel ini
kalau gak salah pas kelas VIII apa IX (hampir 6 tahun yang lalu) minjem temen.
Bedanya sekarang gue baca versi e-booknya.
Seneeeengg banget rasanya kangen gue terobati.
Meskipun udah lama tamatnya, tapi gue selalu tertarik untuk
bahas tentang Harry Potter yang menurut gue gak ada abisnya.
Selama gue baca novelnya, gue menyadari ternyata banyak
banget hal-hal indah yang udah gue lupain karena selama ini gue cuma rewatch dan rewatch filmnya yang juga selalu bikin kangen. Bagi yang udah
nonton film Harry Potter 7 Part 1 dan 2
tapi belum baca novelnya gimana? Bagus banget gak? Keren banget gak? Indah
banget gak? Cerdas banget gak? Kalau kalian berpikir seperti itu, maka gue
kasih tau kalau kebagusan dan kekerenan dan keindahan dan kecerdasan dalam film
itu hanya satu per sekian juta dari kebagusan kekerenan keindahan dan
kecerdasan yang ada di novelnya. Whoooooaaaaaa!!! Gue gak melebih-lebihkan tapi
memang itu kenyataannya!!!
Pertama kali baca buku setebal 1100 lebih halaman ini gue
membutuhkan waktu tiga hari, dan selama tiga hari itu gue udah membacanya dua
kali. Gue inget banget waktu itu, gue udah jadi kayak anak autis. Yang biasanya
gue pulang sekolah makan nonton tipi tidur, dengan adanya buku itu gue
mengabaikan segala kebiasaan gue. Gue langsung masuk kamar dan baca. Yang
biasanya malem gue makan dan nonton tipi bareng orang-orang rumah, gue milih
untuk menyendiri dan baca. Bangun tidur yang biasanya gue buru-buru mandi karna
mau sekolah, gue malah baca dulu. Nani gue masuk ke kamar gue lagi baca, pas
beliau masuk lagi beberapa jam kemudian gue masih baca dengan posisi yang sama.
Kalau gak disuruh makan sampe sepuluh kali, gak akan makan, masih tetep baca.
Semua orang di rumah gak ada yang gak marahin gue. Gue inget banget. :’’’’v
Itu dulu. Sekarang gue baca versi e-booknya, di kosan, weekend,
sendiri, mata gue sampe kabur (bukan lari maksudnya, yaa), dan gue bebas. Gue
makan sambil baca sambil tiduran, gak ada yang negor. Yang biasanya gue makan
membutuhkan waktu lima menit, bisa jadi satu jam. Nikmat banget rasanya.
Nah itu bedanya gue baca novel HP 7 yang dulu dengan yang
sekarang. Dan gak ketinggalan, persamaannya ada juga. Gue masih histeris, masih
ngakak, masih deg-degan, masih kaget, masih emosi, masih nangiiiiiiiiiisss (ini
yang paling sering), masih terharu, dan masih bahagia.
Setelah selesai baca, gue langsung nonton filmnya sekaligus
yang part 1 dan 2. Gue bandingin. Dan ternyata emang bener, kebagusan di film
gak ada apa-apanya dibandingkan yang di novel. Banyak cerita di film yang
diubah juga, meskipun intinya tetap sama. Sangat disayangkan. Tapi misalnya
semua yang ada di novel dibuat scene di
filmnya, mungkin akan memakan 6 jam untuk masing-masing part. Heeeeeeeeemm.
Kayaknya gue telat banget yaaaa ngasih komentar beginian, secara gitu filmnya
udah lima tahun yang lalu yang part 1 dan empat tahun yang lalu yang part 2.
Tapi bodo amat~
DAN DEMI CELANA MERLIN!!! Gue gak bisa nahan air mata gue ketika
Hedwig mati huuaaaaaaa (cerita Hedwig mati di novel dan di film beda banget), Dobby matiiiiii sedih bangetttt, ketika Fred mati HHHUUUUUUAAAAAAAAAA (parahnya
di film gak diliatin kenapa Fred mati, tiba-tiba udah mati ajaaaa sedih
banget), ketika pertempuran Hogwart, ketika Harry menuju Hutan Terlarang untuk
menyerahkan diri, ketika Hermione disiksa Bellatrix, ketika rahasia Severus Snape
terungkap (aaaaaaakkk keinget jadi sedih lagi), masa lalu keluarga Albus
Dumbledore yang di film sama sekali gak diungkit huaaaaaaaaaaa!!!!! Dan masih
banyak lagiiiii :((((((
Gak lebih dari dua paragraf yang menceritakan bagaimana
Fred mati, tapi gue kayak orang kesetanan. Jungkir balik sendiri di tempat
tidur, banting-banting bantal, masuk ke kolong tempat tidur, jerit-jerit gak
jelas, dan hal tidak mungkin lainnya yang gue lakuin. Gue benar-benar terpukul :( padahal gue udah
pernah bacanya :( tapi tetap mengiris hati :((((((
Chapter 34: KEMBALI
KE HUTAN. Chapter ini dari awal sampe akhir juga bikin gue kayak orang yang
disihir pake kutukan Criatus. Gue
kesakitan bacanya. Gue bener-bener gak bisa menahan emosi, haru, dan kesedihan.
Kata demi kata yang ditulis J.K. Rowling di bab ini bener-bener membuat gue
merasa kalau Harry Potter itu ada dan gak mau kehilangannya. Gue rasa di sini gue mengeluarkan air mata
paling banyak. Jangan bilang gue lebay (--,)/|
Kalau tentang rahasia Severus Snape, cerita di film dan di
novel gak jauh berbeda. Gue gak terlalu menyesalkannya. Bahkan yang di film
lebih bagus, karena ada bagian di mana Sev menangis sambil memeluk Lily yang
udah mati. Rencana yang begitu indah yang dibuat Sev dengan Albus. Siapa yang
sangka tokoh yang dari awal (Harry Potter and The Sorcerer's Stone) paling dibenci dan diakhir paling
dicintai. Gue aja nyesel waktu itu pernah benci sama Severus Snape. Hiiiiii
sediiiiihhh. :(
Masih banyak deh yang bikin menguras air mata.
Novel person banget! Tapi setuju deh, novel biasanya lebih bagus daripada film :D
BalasHapusYaaaappp!! ><
BalasHapus