Ini adalah sebuah cerita. Hanya cerita. Cerita hanya terinspirasi dari lingkungan sekitar, pengalaman pribadi, pengalaman orang, dan tentunya sebagian tidak nyata. Jadi setelah membaca jangan berpikiran yang bukan-bukan. Hhhh
Jadi malam ini gue rindu blog gue dan gue ingin melepas rindu dengannya dengan cara menulis pos baru. Sebetulnya banyak banget sampah di otak yang harus dikeluarin, tapi entah mengapa inilah yang ingin gue pos duluan. Haha.
Entahlah sebenernya yang mau gua tulis ini namanya apa. Entah sebuah cerita, cerpen, ataupun sebuah puisi? Entahlah. gue sebagai seorang autornya saja gak tau, apalagi kalian! *diinjek*
Baiklah bosan berbasa-basi, mari kita mulai. Eeeemmm sebelumnya ini adalah cerita orang yang sedang jatuh cinta *tsah*
Baru kali ini gue mengangkat tema CINTA di sini. Jangan salah sangka ya, ini bukan pengalaman pribadi -.-
Jadiiiiii .......
Aduh mulai dari mana yaaaaaa kok binguuuuungggg :(
Wooooyyy cepet wooooyyy!
Karena sedang di bawah tekanan akan saya mulai.
Ini adalah sebuah cerita tentang seorang cewek yang sangat cantik dan manis. Kita sebut saja dia DIAN. Meskipun dia cantik dan manis, dia tetap mempesona dan baik hati. Hanya saja dia ini orangnya imut dan menggemaskan. Tak ada kata-kata lain yang bisa menggambarkannya.
Selain itu, kelebihannya yang lain adalah ia juga seorang yang penakut naudzubillah. Dia rela melakukan apapun untuk menghindari sesuatu yang tidak disukainya. Misalnya, dia takut dengan rumput. Ketika dia harus melewati rerumputan, dia tidak mau. Dia rela memutari jalan yang berkilo-kilo jauhnya demi menemukan jalan yang tidak ada rumputnya. Ada lagi kelebihannya yang sangat mencolok, Dian adalah seorang yang amat cengeng. Ketika dia sedang ada pekerjaan, entah pekerjaannya itu sedang bengong ataupun diam, lalu tiba-tiba ada angin yang tidak sengaja berhembus dan tak sengaja pula angin itu melewatinya yang sedang bengong. Dia bisa menangis. Dan menangisnya lama. Dia pernah menangis hingga dua jam hanya karena tak sengaja angin berhembus mengenainya yang sedang sibuk bengong. Entahlah kenapa kelebihannya itu sangat istimewa dan luar biasa. Kelebihan yang tak kalah istimewa lainnya adalah, Dian seorang yang sangat hobi menggigit. Banyak teman-teman yang takut padanya karena sifatnya yang suka menggigit secara tiba-tiba tanpa ada masalah. Dian sudah merusak banyak sekali handphone, tab, laptop, dan lain-lain hanya karena dia emosi karena tidak bisa menyelesaikan sebuah game dengan baik dan benar. Sungguh kelebihan yang sangat luarrrrr biasa. Mungkin Dian ini adalah seorang vampir, namun ada kesalahan pada dirinya sehingga dia harus menerima takdirnya menjadi manusia yang luar biasa. Maka dari itu dia mirip dengan Issabella Swan, seorang vampire-manusia yang cantik di film Twillight.
Kelebihannya yang lain adalah dia banyak menyukai orang, tapi banyak orang yang dia sukai tidak menyukainya kembali </3
Tapi Dian tak pernah sedih dan berputus asa, dia terus berjuang. Apalagi dengan orang yang sedang dia sukai sekarang ini. Anggap saja namanyaaaaaaaaaaa..... Heeemmmm....... Siapa yaaaaaa....... Anggap saja dia RI.
Entah sejak kapan perasaan itu ada, Dian selalu senang ketika bertemu ataupun melihatnya, Dan senangnya itu tidak manusiawi. Dia bisa langsung tidak bisa bernafas, atau bisa langsung terduduk lemas di tempat, dan bahkan guling-guling di tempat ia melihat si Ri itu. Dian juga suka langsung memukuli orang-orang yang ada disekitarnya ketika dia melihat Ri. Entah orang itu dikenalnya atau tidak. Dan ini sangat menggemaskan. Dian juga suka langsung menjerit-jerit dan juga menangis-nangis tak jelas ketika melihat Ri. Entah Ri lewat di hadapannya ataupun jauh dari jangkauannya.
Dian tak pernah menyerah. Dian tau bahwa dirinya dan Ri tidak saling mengenal, mungkin hanya saling tau nama saja. Ketika hingga siang hari Dian tidak melihat Ri, dia pasti memaksa teman-temannya untuk ikut dia "mencari rezeki". Itulah istilah yang sering dia gunakan ketika ingin berburu Ri. Dan kadang-kadang temannya itu mau dan kadang-kadang juga tidak mau. Mungkin mereka lelah. Dian juga tidak tau kenapa teman-temannya mau menemaninya, padahal tak ada untung buat mereka. Yang ada adalah mereka semakin lelah. Ternyata rezeki itu memang tidak datang di setiap saat. Tidak setiap saat dan setiap hari dia bertemu dengan Ri. Hatinya sangat sakit seperti teriris-iris pisau hingga menyebabkan luka yang dalam lalu luka itu ditetesi dengan air jeruk nipis *sungguh menyegarkan hati dan perasaan* ketika hari itu tidak bertemu dengan Ri. Dia bisa langsung menggigit temannya untuk melepaskan kekesalannya dan kekecewaannya.
Dian hampir pernah putus asa. Dia pernah berfikir bahwa mana mau seorang Ri mau sama seorang seperti dia. Dia hanyalah seorang gadis cantik jelita yang memakai jilbab masih compang-camping dan masak nasi pun gosong. Yang takut sama rumput dan suka menangis tidak jelas. Mana mau Ri dengannya. Itulah yang pernah dia pikirkan. Tapi keputusasaan itu selalu hilang ketika dia melihat Ri. Melihatnya berjalan di depannya dengan wajah yang sangat menyamankan. Matanya yang selalu terlihat sayu dan meneduhkan yang dibalut dengan kaca mata. Dan dengan keseringannya yang sering memakai jaket kemanapun ia pergi membuat Dian melupakan semua keputusasaannya.
Hingga akhirnya, waktu terus berjalan. Semakin lama dan semakin jauh. Perasaan Dian masih sama dengan Ri tidak lebih dan tidak berkurang. Masih senang ketika melihatnya. Selalu sedih ketika tak melihatnya. Tapi meskipun sudah lama, status mereka masih sama. Tetap jauh dan tidak saling mengenal. Hanya sekedar tau nama saja. Dian sudah tidak memikirkan lagi apakah Ri juga menyukainya. Yang dia pikirkan adalah terserah Ri menyukainya juga ataupun tidak, itu bukan masalah. Yang penting Dian senang. Dan Dian memegang sebuah prinsip yang diajarkan teman baiknya kepadanya, yaitu Afgan. Kata Afgan "Jodoh tidak kemana, jodoh pasti bertemu".
TAMAT
Gue rasa cukup untuk cerita gaje yang satu ini. Maaf kalau kecewa haha. Jika ada waktu akas gue lanjutin hahahahahahahahaha.
Sesungguhnya ini hanyalah fiktif dan khayalan belaka.
See you soon *kasih emot cium*
*diludahin pembaca*
*kayak ada yang baca aja*
Jadi malam ini gue rindu blog gue dan gue ingin melepas rindu dengannya dengan cara menulis pos baru. Sebetulnya banyak banget sampah di otak yang harus dikeluarin, tapi entah mengapa inilah yang ingin gue pos duluan. Haha.
Entahlah sebenernya yang mau gua tulis ini namanya apa. Entah sebuah cerita, cerpen, ataupun sebuah puisi? Entahlah. gue sebagai seorang autornya saja gak tau, apalagi kalian! *diinjek*
Baiklah bosan berbasa-basi, mari kita mulai. Eeeemmm sebelumnya ini adalah cerita orang yang sedang jatuh cinta *tsah*
Baru kali ini gue mengangkat tema CINTA di sini. Jangan salah sangka ya, ini bukan pengalaman pribadi -.-
Jadiiiiii .......
Aduh mulai dari mana yaaaaaa kok binguuuuungggg :(
Wooooyyy cepet wooooyyy!
Karena sedang di bawah tekanan akan saya mulai.
Ini adalah sebuah cerita tentang seorang cewek yang sangat cantik dan manis. Kita sebut saja dia DIAN. Meskipun dia cantik dan manis, dia tetap mempesona dan baik hati. Hanya saja dia ini orangnya imut dan menggemaskan. Tak ada kata-kata lain yang bisa menggambarkannya.
Selain itu, kelebihannya yang lain adalah ia juga seorang yang penakut naudzubillah. Dia rela melakukan apapun untuk menghindari sesuatu yang tidak disukainya. Misalnya, dia takut dengan rumput. Ketika dia harus melewati rerumputan, dia tidak mau. Dia rela memutari jalan yang berkilo-kilo jauhnya demi menemukan jalan yang tidak ada rumputnya. Ada lagi kelebihannya yang sangat mencolok, Dian adalah seorang yang amat cengeng. Ketika dia sedang ada pekerjaan, entah pekerjaannya itu sedang bengong ataupun diam, lalu tiba-tiba ada angin yang tidak sengaja berhembus dan tak sengaja pula angin itu melewatinya yang sedang bengong. Dia bisa menangis. Dan menangisnya lama. Dia pernah menangis hingga dua jam hanya karena tak sengaja angin berhembus mengenainya yang sedang sibuk bengong. Entahlah kenapa kelebihannya itu sangat istimewa dan luar biasa. Kelebihan yang tak kalah istimewa lainnya adalah, Dian seorang yang sangat hobi menggigit. Banyak teman-teman yang takut padanya karena sifatnya yang suka menggigit secara tiba-tiba tanpa ada masalah. Dian sudah merusak banyak sekali handphone, tab, laptop, dan lain-lain hanya karena dia emosi karena tidak bisa menyelesaikan sebuah game dengan baik dan benar. Sungguh kelebihan yang sangat luarrrrr biasa. Mungkin Dian ini adalah seorang vampir, namun ada kesalahan pada dirinya sehingga dia harus menerima takdirnya menjadi manusia yang luar biasa. Maka dari itu dia mirip dengan Issabella Swan, seorang vampire-manusia yang cantik di film Twillight.
Kelebihannya yang lain adalah dia banyak menyukai orang, tapi banyak orang yang dia sukai tidak menyukainya kembali </3
Tapi Dian tak pernah sedih dan berputus asa, dia terus berjuang. Apalagi dengan orang yang sedang dia sukai sekarang ini. Anggap saja namanyaaaaaaaaaaa..... Heeemmmm....... Siapa yaaaaaa....... Anggap saja dia RI.
Entah sejak kapan perasaan itu ada, Dian selalu senang ketika bertemu ataupun melihatnya, Dan senangnya itu tidak manusiawi. Dia bisa langsung tidak bisa bernafas, atau bisa langsung terduduk lemas di tempat, dan bahkan guling-guling di tempat ia melihat si Ri itu. Dian juga suka langsung memukuli orang-orang yang ada disekitarnya ketika dia melihat Ri. Entah orang itu dikenalnya atau tidak. Dan ini sangat menggemaskan. Dian juga suka langsung menjerit-jerit dan juga menangis-nangis tak jelas ketika melihat Ri. Entah Ri lewat di hadapannya ataupun jauh dari jangkauannya.
Dian tak pernah menyerah. Dian tau bahwa dirinya dan Ri tidak saling mengenal, mungkin hanya saling tau nama saja. Ketika hingga siang hari Dian tidak melihat Ri, dia pasti memaksa teman-temannya untuk ikut dia "mencari rezeki". Itulah istilah yang sering dia gunakan ketika ingin berburu Ri. Dan kadang-kadang temannya itu mau dan kadang-kadang juga tidak mau. Mungkin mereka lelah. Dian juga tidak tau kenapa teman-temannya mau menemaninya, padahal tak ada untung buat mereka. Yang ada adalah mereka semakin lelah. Ternyata rezeki itu memang tidak datang di setiap saat. Tidak setiap saat dan setiap hari dia bertemu dengan Ri. Hatinya sangat sakit seperti teriris-iris pisau hingga menyebabkan luka yang dalam lalu luka itu ditetesi dengan air jeruk nipis *sungguh menyegarkan hati dan perasaan* ketika hari itu tidak bertemu dengan Ri. Dia bisa langsung menggigit temannya untuk melepaskan kekesalannya dan kekecewaannya.
Dian hampir pernah putus asa. Dia pernah berfikir bahwa mana mau seorang Ri mau sama seorang seperti dia. Dia hanyalah seorang gadis cantik jelita yang memakai jilbab masih compang-camping dan masak nasi pun gosong. Yang takut sama rumput dan suka menangis tidak jelas. Mana mau Ri dengannya. Itulah yang pernah dia pikirkan. Tapi keputusasaan itu selalu hilang ketika dia melihat Ri. Melihatnya berjalan di depannya dengan wajah yang sangat menyamankan. Matanya yang selalu terlihat sayu dan meneduhkan yang dibalut dengan kaca mata. Dan dengan keseringannya yang sering memakai jaket kemanapun ia pergi membuat Dian melupakan semua keputusasaannya.
Hingga akhirnya, waktu terus berjalan. Semakin lama dan semakin jauh. Perasaan Dian masih sama dengan Ri tidak lebih dan tidak berkurang. Masih senang ketika melihatnya. Selalu sedih ketika tak melihatnya. Tapi meskipun sudah lama, status mereka masih sama. Tetap jauh dan tidak saling mengenal. Hanya sekedar tau nama saja. Dian sudah tidak memikirkan lagi apakah Ri juga menyukainya. Yang dia pikirkan adalah terserah Ri menyukainya juga ataupun tidak, itu bukan masalah. Yang penting Dian senang. Dan Dian memegang sebuah prinsip yang diajarkan teman baiknya kepadanya, yaitu Afgan. Kata Afgan "Jodoh tidak kemana, jodoh pasti bertemu".
TAMAT
Gue rasa cukup untuk cerita gaje yang satu ini. Maaf kalau kecewa haha. Jika ada waktu akas gue lanjutin hahahahahahahahaha.
Sesungguhnya ini hanyalah fiktif dan khayalan belaka.
See you soon *kasih emot cium*
*diludahin pembaca*
*kayak ada yang baca aja*
0 komentar:
Posting Komentar