Minggu, 11 Mei 2014

Apakah DIA Juga Menyukaimu?

Selamat berjumpa kembali.
Di kesempatan kali ini saya akan mencoba meeeee......... Emm cocoknya me-apakan ya? Hem. Tepatnya adalah membantu membuka pemikirin kamu-kamu semua yang sedang menyukai seseorang agar dapat sedikit pandangan apakah dia, orang yang kamu sukai itu juga menyukaimu kembali. Sangat keren bukan?

Ya.

Sebelum memulainya, saya akan mengumpakan sesuatu terlebih dahulu, sebagai analogi dalam menjelaskan penjelasan saya berikut ini. Kita umpakan adalah saya, Dian, sedang menyukai seseorang. Karena penasaran apakah dia juga menyukai saya maka saya melakukan penelitian *tsah* yang cukup lama untuk mengetahui apakah yang orang saya sukai itu juga menyukai saya. Dan inilah hasil-hasil penelitiannya. Mohon tulisan ini untuk tidak diseriusi.

  1. Perhatikan spesies dari orang yang kamu sukai ini
Hal pertama yang harus dan sangat penting untuk diperhatikan ketika kita menyukai seseorang sebelum kita jatuh terlalu dalam menyukainya adalah  memperhatikan spesiesnya. Ya, es-pe-e-es-i-e-es atau s-p-e-s-i-e-s. Mengapa hal ini saya jadikan yang nomer pertama? Ya, karena ini harus menjadi prioritas nomor satu ketika kita mulai menyukai seseorang.
Kita ambil contoh lagi seperti analogi di atas. Dian, seorang mahasiswa yang pesonanya tak manusiawi menyukai seseorang. Sebelum dia menyukai orang itu terlalu dalam dia harus mengetahui spesies orang itu terlebih dahulu. Andaikan dia seorang manusia, maka tingkat kesukaan bisa dinaikkan ke level selanjutnya. Namun apabila tidak seperti yang diinginkan, misalnya dia bukan dari golongan spesies manusia ni ya, seperti hewan lucu, hewan menggemaskan, ataupun hewan buas apalagi sampai bukan hewan dan manusia, kesukaan HARUS dihentikan. Karena apabila tetap dilanjutkan maka akan menjadi sebuah masalah yang tidak terbantahkan akan bahaya yang akan terjadi selanjutnya. Tapi tidak selalu begitu juga sih, misalnya Dian-nya bukan dari spesies manusia maka tingkat kesukaan bisa diserahkan kembali kepada Dian. Gimana baiknya Dian aja pokoknya.

Nah jika kamu seorang manusia dan orang yang kamu sukai juga seorang manusia, maka ada kemungkinan dia juga menyukaimu kembali dan kamu boleh melanjutkan membaca nomer dua. Perihal tentang seberapa besar tingkat persentase dia menyukaimu kembali belum bisa saya pastikan karena masih ada hasil penelitian di bawah ini. Mari kita lanjutkan.

    2.  Perhatikan jenis kelaminnya, apakah dia seorang cewek atau seorang cowok

Nah, setelah kamu yakin bahwan orang yang kamu sukai itu adalah dari spesies yang sama dengan kamu, kamu boleh meningkatkan level kesukaan, tapi ingat jangan banyak-banyak karena masih ada pertimbangan lainnya yang tak kalah penting.
Yang kita lakukan selanjutnya adalah mengetahui dengan pasti jenis kelamin dari orang yang kamu sukai ini. Pake analogi Dian lagi yaaaaa. Iya.
Dian kan seorang cewek yang cantik niii, setelah dia memastikan orang yang disukainya itu manusia, maka dia harus tau jenis kelaminnya juga. Karena Dian adalah cewek maka dia harus menyukai cowok. Apabila manusia yang disukainya itu seorang cowok, maka Alhamdulillah Dian masih bisa naik suka ke level selanjutnya. Namun apabila bukan cowok, maka Dian harus berhenti! Demi apapun harus berhenti menyukainya karena Dian hanya menyukai seorang manusia cowok. Tapi kalau kamu ada di posisi ini sih ya terserah kamu. Kamu mau lanjut suka atau gak juga terserah kamu, gimana baiknya kamu aja :)

Karena cowok yang disukai Dian ini seorang manusia cowok, maka Dian boleh semakin suka dengan dia karena ada juga kemungkinan bahwa dia juga menyukai Dian. Tapiii, tidak berhenti di sini, Dian masih melanjutkan penelitiannya.

     3. Perhatikan ketaatannya pada sang Pencipta *tsah*

Setelah jelas spesies dan jenis kelamin dari orang yang Dian sukai, maka hal yang diperhatikan selanjutnya adalah tentang ketaatannya kepada Allah. Apabila setelah diteliti bahwa orang yang disukai Dian itu adalah seorang yang taat beragama, rajin beribadah, membaca Al-Quran-nya bagus dan indah, solat wajib tak pernah lewat dan selalu mencoba diawal waktu, pandai mengimami sholat, tahajud dan dhuha seminggu full tak pernah lewat, maka tingkat kesukaan Dian pun melebihi batas. Ia jatuh terlalu dalam. Tak kuasa menahan rasa itu. HAHA. Tapi pertanyaannya adalah, apakah dia menyukai Dian kembali?
Sampai di sini Dian berhenti melakukan penelitian. Ia mulai berpikir kerasperbedaan antara dirinya sekarang dengan orang yamg disukainya itu. Itu memang lah tipenya. Kalau bisa malah seperti itu yang paling minimal. Dian pun berpikir keras dan keras dan sangat keras hingga kepalanya berasap. Tapi gak jadi berasap. Sangat jauh perbedaannya. Dian merasa bahwa dia tak mungkin menyukainya kembali </3 Dian hanyalah seorang cewek cantik yang berjilbabpun masih compang camping <//3 mana mungkin dia menyukai orang seperti Dian <///3 Ditambah lagi bahwa Dian hanya seorang 'koki abal-abal'. bahkan kata itu masih terlalu baik untuk Dian <////3
Maka Dian pun selesai menyukai orang itu dan masih termenung dan berpikir keras memikirkannya.

Okeeee cukup itu aja deh tips gaje untuk mengetahui apakah dia juga menyukaimu-nya.
Dan untuk diperhatikan bahwa lagi-lagi kisah di atas bukan pengalaman pribadi dari saya, hanya bayangan yang sekedar lewat saja. Saya hanya ingin menyampaikan suatu pesan dalam tulisan kali ini bahwa, tak sepantasnya kita mengeluh untuk mendapatkan apa yang kita sukai apalagi itu orang hanya karena kita berpikir kalau kita itu tidak pantas untuknya. Berpikirlah dan berusaha untuk memantaskan diri dan menjadi sebaik mungkin.

Allah saja sudah berjanji di Qs. An Nur:26 yang bunyinya

خـَبِيـْثــاَتُ لِلْخَبِيْثـِيْنَ وَ اْلخَبِيْثُــوْنَ لِلْخَبِيْثاَتِ وَ الطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَ الطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبَاتِ

“ Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. (Qs. An Nur:26)

Mari kita pantaskan diri untuk mendapatkan yang terbaik dan menjadi yang terbaik untuk orang yang terbaik.



Maka memahami ayat tersebut sebagai sebuah perintah, untuk menciptakan kondisi yang baik-baik untuk yang baik-baik, adalah sebuah keharusan. Kalau tidak, maka kondisi terbalik malah yang akan terjadi.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/03/14/19371/benarkah-pasangan-yang-baik-hanya-untuk-yang-baik/#ixzz31PxLVCh6



4 komentar:

  1. wkwk kok jadi galau ya pas abis baca postingan ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha jangan galau-galau. makasih ya udah sempetin bacaaaa.

      Hapus
  2. Balasan
    1. hehe makasih yaaaa. makasih udah sepetin bacaa :)

      Hapus

 
Chamber of Secret Blogger Template by Ipietoon Blogger Template